Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 20:37:24【Kabar Kuliner】721 orang sudah membaca
PerkenalanPetugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Slipi,

Jakarta (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan, Jakarta Barat mengakui adanya uji organoleptik (pengecapan) sebelum paket-paket Makan Bergizi Gratis (MBG) didistribusikan ke sekolah-sekolah.
"Itu pasti kami coba dulu. Bahkan pagi itu Pak Lurah juga datang dan ikut mencoba pudingnya. Saat kami coba, ngak ada bau aneh atau tanda-tanda rusak,” kata Kepala SPPG Meruya Selatan, Satria Jayaputra di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Satria menyusul insiden dugaan keracunan menu MBG yang dialami
20 siswa SDN 01 Meruya Selatan pada Rabu (29/10).
Terkait keracunan, Satria menduga ada sebagian adonan puding (salah satu item menu MBG) yang gosong saat proses pengolahan, sehingga memunculkan aroma berbeda pada beberapa kemasan.
"Mungkin ada beberapa dari puding tersebut yang diolahnya itu lebih tepatnya gosong," ujar dia.
Satria mengangakan, adanya sebagian puding yang gosong itu didukung dengan adanya seorang siswa melapor bahwa tercium aroma ngak sedap dari puding yang dibagikan.
“Ada satu anak yang bilang baunya kayak asap rokok. Tapi setelah saya cium, ternyata memang ada aroma gosong dari puding itu,” kata dia.
Adapun puding adalah menu yang dipasok langsung oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bekerja sama dengan SPPG Meruya Selatan.
"Kalau puding memang kami pakai orang kedua, jadi dibuat oleh UMKM. Kalau mi basah juga kami ambil dari UMKM karena ngakut kewalahan kalau buat sendiri. Telur kami olah langsung,” kata Satria.
Kendati penyebab pasti keracunan masih diselidiki, pihaknya telah memutus kerja sama dengan UMKM dalam pengolahan makanan MBG.
“Ke depan, kami sudah ngak akan pakai UMKM lagi. Lebih baik semuanya kami buat sendiri di dapur supaya tahu bahan-bahannya aman dan prosesnya bersih,” katanya.
Sebelumnya, sebanyak 20 siswa SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, diduga keracunan setelah menyantap menu MBG.
Kepala SDN Meruya Selatan 01, Siti Sofyatun mengangakan kejadian itu terjadi pada hari ketiga sekolahnya mendapat jatah MBG, tepatnya Rabu (29/10).
Indikasi keracunan terlihat saat 20 orang anak menunjukkan gejala mual dan pusing usai menyantap menu MBG yang terdiri dari mi, telur kecap, puding dan beberapa item menu lainnya.
Kendati hasil resmi laboratorium belum keluar, Siti menduga item menu yang menyebabkan keracunan adalah mi atau puding.
Untungnya, puluhan siswa tersebut dipastikan aman dan sudah kembali beraktivitas setelah mendapat perawatan.
Mereka pun sudah kembali bersekolah keesokan harinya.
Baca juga: Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
Baca juga: Siswa diduga keracunan MBG, sekolah di Jakbar jajak pendapat orang tua
Baca juga: Diduga keracunan, SDN Meruya Selatan 01 hentikan sementara pasokan MBG
Suka(55563)
Artikel Terkait
- Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke
- PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan
- 70 persen serangan beruang di Jepang terjadi di area hunian manusia
- RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri
- Khawatir ada sabotase, MPSI minta aparat telusuri jaringan dapur MBG
- Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat
- BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
- BGN gelar bimtek penjamah makanan program MBG di Bekasi
- Siasat bersihkan rumah terdampak banjir dari kuman penyebab penyakit
- Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan

Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG

8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat

Minum air dan simpan sisa makanan jika alami dugaan keracunan MBG

Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat

Wihaji: Pendistribusian MBG di pulau

Gubernur minta kepala daerah tetapkan lokasi pembangunan SPPG 3T

Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak